6 Tips Budidaya Sayuran Selada Iceberg Organik


Tanilokal Sayur selada sudah tidak asing lagi kita jumpai di berbagai jenis makanan. Mulai dari salad, isian kebab dan burger sampai sayur pelengkap lalapan. Setidaknya ada dua jenis tanaman selada berdasarkan tipe pertumbuhannya, yaitu selada daun dan selada krop.

Kali ini penulis akan membahas budidaya selada iceberg yang termasuk jenis selada krop. Di mana setelah tanaman dewasa, tanaman selada iceberg akan membentuk krop bulat seperti tanaman kubis. Berikut 6 cara praktis budidaya selada iceberg secara organik.

1. Pemilihan Lokasi Budidaya

Dalam melakukan budidaya selada iceberg, kondisi lingkungan menjadi factor utama penentu keberhasilan. Tanaman ini hanya bisa membentuk krop apabila suhu udara di lahan cukup dingin.

Karena selada iceberg merupakan tanaman subtropis, maka budidaya selada iceberg disarankan untuk dilakukan di dataran tinggi.

Ketinggian lokasi penanaman yang sesuai untuk budidaya selada iceberg minimal 800-1000 mdpl. Sedangkan ketinggian lahan untuk pembentukan krop yang optimal adalah 1300-1500 mdpl.

2. Pembibitan dengan menggunakan seedtray.

Bibit yang sehat juga menjadi penentu keberhasilan pembentukan krop selada iceberg.

Untuk itu gunakan wadah pembibitan yang standar seperti seedtray plasik. Hal ini dikarenakan bentuk dan ukuran seedtray sudah didesain sedemikian rupa sesuai untuk pertumbuhan bibit tanaman.



Ukuran lubang drainase seedtray juga sangat pas. Air yang berlebihan dapat dengan mudah keluar dari seedtray, namun kelembaban media tanam dapat tetap terjaga.

Dengan menggunakan seedtray plastic, proses pembibitan juga menjadi lebih mudah dan cepat, dalam sekali proses setidaknya 105 benih sudah tertanam dalam waktu singkat.

Untuk melakukan pembibitan selada iceberg menggunakan seedtray plastic, pakailah campuran pupuk kandang dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1.

Campuran tersebut akan menghasilkan media tanam yang memiliki pH netral sekaligus tersedia cukup nutrisi untuk pertumbuhan bibit sampai siap pindah tanam.

3. Persiapan lahan
Agar tanaman selada iceberg dapat membentuk krop yang berkualitas baik, maka kondisi tanah harus gembur dan subur.

Sistem perakaran selada iceberg yang serabut membuat tanaman ini tidak dapat membentuk krop di lahan yang memiliki tekstur tanah keras. Untuk itu lakukan pengolahan tanah secara intensif.

Berikut 4 tahapan pengolahan tanah secara intensif;
  • Lakukan pembalikan tanah bagian bawah ke atas dengan menggunakan cangkul atau tractor. 
  • Pecahkan gumpalan-gumpalan tanah yang masih besar sampai didapatkan tekstur tanah yang halus. 
  • Bentuk bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi 20 cm, untuk Panjang bedengan disesuaikan dengan kontur lahan.
  • Campurkan tanah bagian atas bedengan dengan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran kambing atau domba sebanyak 3 kg untuk setiap 1 meter persegi. Pastikan pupuk yang dipakai telah terfermentasi sempurna. Di mana ciri pupuk kandang yang sudah terfermentasi sempurna memiliki tekstur yang remah, tidak basah, tidak berbau serta ringan.

Setelah bedengan jadi, tutupi permukaannya dengan  menggunakan jerami padi yang disebar secara acak namun merata.

Usahakan untuk tidak menata jerami padi dalam satu alur, karena bisa menyebabkan permukaan tanah menjadi keras.

4. Pindah Tanam
Seperti halnya tanaman sayuran daun lainnya, waktu penanaman yang paling baik dilakukan saat akhir musim penghujan atau sekitar bulan Mei hingga Juni.

Setelah bibit berumur 2 minggu, lakukan pindah tanam di lahan pembesaran atau bedengan.

Keluarkan bibit secara hati-hati dari lubang seedtray dengan menggunakan tusuk es krim. Usahakan untuk tidak merusak perakaran bibit.

Untuk mendapatkan hasil krop yang berkualitas dan berbobot, jarak tanam yang direkomendasikan adalah 15x15 cm.

Setelah benih diletakkan di lubang tanam, padatkan tanah sekitar bibit agar akar tanaman dapat segera beradaptasi dan mendapatkan nutrisi.

5. Perawatan dan Pemupukan
Dalam budidaya selada iceberg waktu yang dibutuhkan dari pindah tanam hingga panen tergolong singkat yaitu 45 hari.

Bobotnya pun juga lumayan berat, setidaknya setiap satu tanaman dapat mencapai 700-1000gr.




Namun untuk mendapatkan hasil yang baik perlu dilakukan perawatan intensif. Diantaranya adalah aktifitas pemupukan susulan dengan pupuk organic cair (POC) dan penyiangan gulma atau rumput liar.

Karena dalam budidaya selada iceberg ini menggunakan mulsa berupa jerami padi, pengendalian gulma tergolong lebih mudah.

Rumput liar yang muncul dari bawah jerami padi dapat dihitung dengan jari. Selain itu akar rumput liar yang tumbuh juga cukup lemah, sehingga mencabutnya pun gampang.

Sedangkan untuk proses pemupukan susulan dilakukan setiap minggu. Pupuk organic cair yang digunakan terbuat dari fermentasi urin kelinci dengan produk EM4.

Lakukan pengenceran pada POC yang telah terfermentasi menggunakan air bersih dengan perbandingan 1:10. Di mana dosis yang sesuai untuk pertumbuhan selada iceberg adalah 300 ml atau 1 gelas untuk setiap tanamannya.

6. Panen dan Penyimpanan
Ciri dari selada iceberg yang siap panen telah membentuk krop sempurna. Apabila ditekan maka tanaman akan terasa kompak dan padat.

Pemanenan paling baik dilakukan pada sore hari mulai pukul 15.00. Hal ini dikarenakan aktifitas fotosintesis tanaman sudah mulai berkurang.

Selain itu proses penguapan juga tidak akan sebesar di pagi atau siang hari, sehingga tanaman tidak mudah layu selama proses penyimpanan.

Agar krop selada iceberg tetap segar dan renyah, segera bungkus dengan menggunakan plastic wrap atau kertas koran. Dengan perlakuan seperti itu krop selada iceberg dapat terjaga kesegarannya selama 2-3 hari.

Belum ada Komentar untuk "6 Tips Budidaya Sayuran Selada Iceberg Organik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel